Senin, 27 Juni 2011

 MENGATASI STRES DALAM HIDUP
Oleh : Endarto, S.Pd(Widyaiswara Badan Diklat Prvinsi Banten)

Rohim(40) ditemukan tewas tergantung dirumahnya. Peristiwa itu diketahui oleh Ratno, tetangganya yang berniat meminjam gergaji, tetapi setelah  dipanggil-panggil tidak menjawab Ratno curiga dan mengintip dari dinding bambu. Betapa kagetnya ketika ia melihat korban sudah tergantung di dapur rumahnya. Ia pun segera melapor ke RT setempat dan bersama Ketua RT serta tetangganya yang lain ia mendobrak pintu rumah korban.
Selanjutnya mereka melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Bulakamba, Brebes. Peristiwa tersebut diduga murni bunuh diri karena tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ditubuhnya. Belum diketahui motif bunuh diri, tetapi diduga kuat dilatar belakangi  masalah ekonomi dan keluarga. Rohim tidak memiliki pekerjaan tetap, kadang ia hanya menjadi buruh tani di sawah tetangganya. Oleh karenanya keluarganya hidup dalam kekurangan, kedua anaknya hanya di sekolahkan sampai SD. Dan sejak seminggu sebelumnya istri dan kedua anaknya pulang ke rumah orangtuanya di Pemalang. Diduga karena stres karena masalah ekonomi dan ditinggal anak istrinya tersebut yang bersangkutan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Sementara itu, seorang perempuan bernama Rina (18) diketahui oleh tetangga-tetangganya memanjat menara seluler setinggi 60 meter di Mertoyudan, Magelang. Peristiwa ini tidak diduga sebelumnya, tetapi menurut para tetangganya , sejak beberapa minggu sebelumnya yang bersangkutan berlaku aneh. Diduga ia melakukan hal tersebut akibat diputuskan oleh pacarnya dan ditinggal merantau. Padahal mereka sudah berpacaran sejak SMP. Ibu dan seorang adiknya yang masih kecil yang datang ke lokasi, syok dan berteriak-teriak meminta anaknya turun. Tetapi Rina yang bertengger di puncak menara tidak bergeming.
Akhirnya satu unit mobil patroli dari satpol PP Kabupaten Magelang datang dan dengan menggunakan pengeras suara mereka berteriak meminta Rina untuk turun. Tetapi karena tidak didengar akhirnya 2 orang anggota Satpol PP memanjat menara. Mereka dengan hati-hati mendekati Rina dan membujuk yang bersangkutan untuk turun. Akhirnya setelah menunggu cukup lama, yang bersangkutan mau turun. Para tetangganyapun bersorak karena Rina mau turun. Ibu dan adiknya langsung memeluknya sambil menangis histeris. Selanjutnya dengan sebuah ambulan, Rinapun dibawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa kesehatannya.
Ditempat lain, seorang siswa SMP kelas 3 di Wuryantoro Wonogiri, Nita (13) ditemukan sekarat dikamarnya. Dari mulutnya keluar buih. Diduga ia berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat nyamuk. Aksi tersebut dilakukan diduga kuat akibat yang bersangkutan tidak kuat menanggung malu karena tidak naik ke kelas 3. Untung, aksinya tersebut segera diketahui oleh kakak kandungnya yang baru pulang dari sekolah sehingga nyawanya masih tertolong. Selanjutnya korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
Yah, berita dan peristiwa seperti ini sudah menjadi makanan kita sehari-hari. Banyak orang yang karena terbelit berbagai persoalan yang mungkin tidak ada jalan keluarnya akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Hidup ini memang tidak mudah. Semenjak lahir sampai meninggal dunia manusia akan mengalami berbagai masalah. Masalah-masalah tersebut kadang tidak ringan dan sering datang bertubi-tubi. Satu masalah belum selesai masalah lain sudah datang, ibaratnya belum sempat istirahat dan ambil napas kita sudah diserbu masalah baru. Pusing, tegang, cemas dan tertekan akhirnya membelenggu kita. Kondisi inilah yang sekarang dikenal dengan istilah stres.
Masalah yang menumpuk dan tak teratasi atau tidak ada jalan keluarnya akan membahayakan jiwa seseorang. Apalagi dia tidak mau berbagi atau tidak ada orang lain yang membantu  mengatasinya, akhirnya cuma dipendam sendiri dan menjadi beban kehidupan. Hal ini diperparah lagi dengan tuntutan hidup yang makin mencekik. Masalah ekonomi dimana biaya hidup makin mahal, gaya hidup yang makin berat diikuti, konsumerisme yang makin menggila, tuntutan pendidikan dan biayanya yang makin mahal, tuntutan pergaulan, percintaan, masalah jodoh, keluarga, penyakit yang makin beragam dan sukar disembuhkan, pekerjaan dan pergaulan dalam masyarakat yang sering tidak mudah. Apalagi yang tinggal di kota besar, tuntutan hidup jauh lebih tinggi. Hal-hal inilah yang memicu stres. Akibatnya banyak orang gila atau setengah gila, Rumah Sakit Jiwa makin penuh. Penyakit jantung makin menjadi tren. Dan pada puncaknya ketika sudah tidak tertahankan, banyak yang melakukan bunuh diri.
Nah, untuk itu disini ada beberapa cara yang ingin saya sampaikan untuk mencegah dan mengatasi stres dalam kehidupan. Kalau dalam Islam tentu saja dengan mendekatkan diri kepada Allah lewat sholat, dzikir dan doa akan menjadi jalan terbaik untuk mengatasi masalah. Tips-tips berikut berlaku umum apapun latar belakang agama anda ;
1.      Berhentilah mencari kekurangan diri
Tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia ada kelebihan dan kekurangannya. Terimalah apa yang anda miliki itu dengan lapang dada dan penuh syukur, kesampingkan kekurangan anda, syukuri dan kembangkan kelebihan yang anda miliki. Jangan minder atau rendah diri akibat kekurangan yang anda miliki tersebut. Masih banyak orang yang jauh lebih tidak sempurna daripada anda tetapi mereka tetap hidup damai dan nyaman dengan apa yang ada. Bahkan sering kita baca atau lihat di televisi banyak orang yang cacat justru memiliki prestasi luar biasa yang kadang malah membuatnya menjadi motivator dan dikenal di seluruh dunia.
2.      Jangan suka membandingkan diri
Setiap orang diciptakan berbeda, dengan takdir yang berbeda termasuk jodoh, rejeki dan banyak hal lainnya. Jangan selalu melihat keatas terutama dalam hal materi, karena anda akan selalu tidak tenang dan tidak bersyukur dengan apa yang anda miliki, selalu ada perasaan kurang. Lihatlah orang –orang yang dibawah anda baik dilihat dari fisik, kecerdasan, ekonomi maupun hal lainnya mereka jauh lebih tidak beruntung. Apapun keadaan anda itu adalah anugerah terindah yang telah di berikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Barang siapa yang bersyukur maka Allah akan memberikan kenikmatan yang lainnya. Sebaliknya bila kita selalu mengeluhkan segala sesuatu yang ada di diri kita, kita akan terus tersiksa akibat sikap kita yang salah tersebut.

3.      Hilangkan sifat iri dan benci
Jangan pelihara kebencian anda terhadap orang lain, karena hal ini akan selalu menyiksa anda. Hentikan pula rasa iri akan apa yang dimiliki dan atas keberhasilan orang lain. Sering kita melihat disekitar kita orang yang selalu bersaing dengan teman, tetangga, rekan kerjanya dengan cara-cara yang tidak sehat. Beberapa diantaranya bahkan tidak segan-segan untuk memfitnah temannya tersebut. Janganlah dalam hidup ini kita memakai prinsip “Senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang.” Belajarlah menjadi orang yang lapang dada, ikutlah senang bila orang lain mendapatkan kesenangan dan ikut simpatilah ketika orang lain dalam kesusahan.

4.      Cintailah pekerjaan anda
Dimanapun dan apapun pekerjaan anda, pasti ada masalahnya. Karena ini adalah sumber penghidupan yang anda geluti setiap hari, maka walaupun semula anda tidak menyukai pekerjaan itu, maka anda harus belajar mencintainya. Kalau tidak, anda akan selalu mengawali hari anda dengan lesu dan penuh keluhan, dan itu akan sangat menyiksa. Pada saat sekarang dimana jumlah penduduk makin padat, lapangan kerja menjadi rebutan. Diluar sana masih banyak orang yang stres akibat belum punya pekerjaan alias pengangguran. Oleh karena itu apapun pekerjaan anda cintailah itu dengan sepenuh hati.

5.      Lupakan kejadian pahit masa lalu
Setiap orang memiliki masa lalu. Dan tidak semua masa lalu itu indah, bahkan ada yang lebih banyak pahitnya, apalagi kejadian yang memalukan. Hal pahit yang berkesan dalam, akan selalu menimbulkan trauma bila diingat. Kalau anda membaca biografi tokoh-tokoh sukses, rata-rata mereka pernah mengalami hal-hal pahit dalam hidupnya. Tetapi hal itu tidak membuat mereka patah arang bahkan malah menjadi pemacu semangat dalam hidupnya hingga akhirnya menggapai sukses. Bahkan ketika mereka sudah sukses, mereka akan dengan bangga menceritakan kisah tersebut kepada khalayak, padahal saat mengalami dahulu itu merupakan hal yang menyakitkan. Karena itu anggaplah kisah itu romantika kehidupan, ingatlah dengan rasa humor dan katakan pada diri anda, “Toh sekarang saya sudah sukses.”

6.      Tinggalkan kebiasaan tergesa-gesa
Biasakan menjalani hidup dengan tenang, tetapi bukan berarti santai. Rencanakan kehidupan anda dengan cermat dan terprogram. Mana yang anda harus dahulukan dan mana yang bisa ditangguhkan sehingga semua bisa berjalan dengan baik. Dengan perencanaan yang baik maka anda tidak akan terjebak ketegangan ketika tiba-tiba ada setumpuk pekerjaan yang harus segera selesai sehingga anda menjadi kalang kabut. Kebiasaan tergesa-gesa juga akan menjadikan pekerjaan berantakan sehingga hasilnya mengecewakan. Beberapa diantaranya bahkan berakibat fatal, misalnya orang yang tergesa-gesa di jalanan, maka sering terjadi kecelakaan akibat kebiasaan ini.

7.      Carilah Kesibukan
Nganggur atau bengong akan menyiksa anda, maka sibukkanlah diri anda dengan berbagai aktifitas yang positif. Dengan sibuk, anda akan melupakan kesedihan anda, apalagi yang anda lakukan adalah pekerjaan yang menyenangkan. Dengan sibuk anda akan merasa hidup anda berguna dan tidak ada kesempatan untuk melamun. Apalagi kesibukan tersebut akan menghasilkan sesuatu, upah misalnya atau sekedar ucapan terimakasih dari orang lain, itupun akan menggembirakan hati anda, karena anda akan merasa berguna yaitu telah membantu orang lain.

8.      Jangan menumpuk pekerjaan
Dalam hidup ini banyak masalah, maka jangan menunda-nunda pekerjaan atau masalah sehingga menumpuk. Untuk itu daftarlah masalah ataupun kerjaan anda dan coba selesaikan satu-persatu. Setiap masalah perlu pendekatan dan strategi yang berbeda. Dan yang paling utama adalah anda harus yakin bahwa masalah tersebut bisa anda selesaikan dengan baik. Tentukan target sehingga setelah pekerjaan itu tuntas ada kesempatan untuk bersantai untuk kemudian mengerjakan tugas lainnya.

9.      Milikilah hobi
Hobi adalah kegiatan yang paling disukai. Jadi, melakukan kegiatan sesuai hobi pasti menyenangkan. Dengan melakukan hobi, ketegangan pikiran akan berangsur-angsur hilang. Dengan melakukan hobi, apalagi yang menantang, adrenalin kita akan terpacu, dan kalau kita berhasil melakukan sesuatu, kita akan merasakan kegembiran yang luar biasa. Dengan sibuk sesuai kesukaan, anda akan lupa kesedihan.

10.  Lakukan Olahraga atau Wisata
Stres adalah ketegangan yang terjadi pada pikiran dan syaraf anda. Dengan olah raga, otot-otot dan syaraf anda menjadi kendur dan rilek. Badan anda akan menjadi segar dan seolah memiliki semangat baru. Demikian pula dengan rekreasi, melihat tempat dan pemandangan indah maka hati anda akan berbunga-bunga dan seolah anda menemukan hidup baru. Refresing akan mencairkan beban yang ada didada anda dan menggantinya dengan luapan kegembiraan baru.

11.  Berbagilah
Tidak semua masalah bisa kita selesaikan sendiri. Untuk itu kita perlu berbagi pada orang lain yang bisa membantu. Entah itu keluarga, teman, guru atau bahkan psikolog kalau diperlukan.  Dengan demikian masalah tidak akan terpendam dan menumpuk dan segera ada jalan keluar. Banyak orang yang terus nampak murung dalam hidupnya. Setelah diajak ngobrol ternyata masalahnya cuma sepele, tetapi karena terus dipendam sendiri, masalah tersebut terasa berat sehingga tidak pernah terlihat senyum di bibirnya.

12.  Milikilah rasa humor
Humor dapat menghilangkan stres dan mengendurkan syaraf yang tegang.  Membiasakan diri dengan humor akan mencairkan situasi dan membuat suasana jadi segar. Kalau anda tidak bisa melucu, tidak masalah, anda cukup memutar acara lawak di televisi atau mengakses video-video lucu di internet, maka anda akan terpingkal-pingkal dibuatnya. Dengan humor masalah akan menjadi ringan. Karena menghadapi masalah dengan ketegangan  masalahnya akan terasa lebih berat.

13.  Pasrahkan diri kepada Tuhan YME
Jika anda menghadapi berbagai persoalan dalam hidup ini dan segala usaha telah anda lakukan maka langkah terakhir adalah memasrahkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Ingatlah, segala sesuatu, suka-duka, sedih-gembira semua sudah ditentukan olehNya. Kita hanya wajib berikhtiar, berhasil dan tidaknya Tuhan yang menentukan. Dengan kepasrahan diri setelah berusaha tersebut, kita akan menjadi tenang dan jiwa kita akan tentram dalam menghadapi berbagai situasi.

Itulah beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk menghindari dan mengatasi stres. Semoga bermanfaat dan anda akan menghadapi hidup dengan lebih optimis.***(Diolah dari berbagai sumber)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda